Triarto Setiyo dan Misi Edukasi Digital: Mengubah Luka Menjadi Peluang Pemberdayaan

Triarto Setiyo, S.Kom, CPS, C.SA

10 Tahun lebih berpengalaman di industri teknologi informasi dan telah banyak memberikan kontribusi dalam pendidikan digital baik itu dalam kegiatan formal dan non formal

Categories


Archive


Di era digital yang semakin maju, internet seharusnya menjadi jembatan menuju kemudahan dan kemajuan. Namun, bagi sebagian orang, dunia maya justru menjadi ladang penipuan yang merenggut harapan, waktu, bahkan harta benda. Salah satu orang yang turut menyaksikan—bahkan pernah mengalami secara tidak langsung—dampak pahit dari kejahatan digital ini adalah Triarto Setiyo.

Berangkat dari keprihatinan yang mendalam terhadap banyaknya korban penipuan online, Triarto memutuskan untuk mengambil langkah konkret: mendirikan pelatihan digital yang berfokus pada literasi internet, keamanan digital, dan peluang kerja online.

Dari Keprihatinan Menjadi Gerakan

Menurut Triarto, sebagian besar korban penipuan digital berasal dari kurangnya pemahaman terhadap cara kerja internet, media sosial, dan transaksi digital. Banyak yang tergiur iming-iming penghasilan besar tanpa risiko, hingga akhirnya terjerat skema penipuan berkedok investasi, bisnis online palsu, atau lowongan kerja fiktif.

“Bukan mereka bodoh, hanya belum tahu. Dan kalau bukan kita yang memberi tahu, siapa lagi?” ujar Triarto dalam salah satu sesi pelatihannya.

Melihat kenyataan tersebut, ia merasa bahwa edukasi digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.

Pelatihan Digital dengan Sentuhan Sosial

Program pelatihan digital yang digagas oleh Triarto tidak hanya membahas hal-hal teknis seperti cara membuat akun, menjaga keamanan data pribadi, atau menggunakan platform digital untuk bisnis. Lebih dari itu, ia menanamkan nilai-nilai kritis, etika digital, dan kemampuan membedakan informasi yang valid dan yang menyesatkan.

Materi pelatihan disusun dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh pemula, bahkan oleh mereka yang baru pertama kali bersentuhan dengan dunia online. Tak heran jika pelatihannya banyak diikuti oleh ibu rumah tangga, pensiunan, hingga remaja di desa-desa yang belum melek digital.

Membangun Kepercayaan, Bukan Sekadar Keterampilan

Salah satu hal yang menjadi kekuatan pelatihan ini adalah kepercayaan. Triarto membangun koneksi personal dengan peserta, tidak memperlakukan mereka sebagai “murid”, tetapi sebagai mitra belajar. Ia kerap membagikan kisah nyata korban penipuan digital dan menunjukkan cara agar hal serupa tak terulang.

Lewat pelatihan ini, peserta tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teknis, tetapi juga diberdayakan secara mental dan emosional agar lebih percaya diri dalam menghadapi dunia digital.

Menuju Ekonomi Digital yang Aman dan Inklusif

Bagi Triarto, pelatihan ini adalah langkah kecil menuju ekosistem digital yang lebih aman, adil, dan inklusif. Ia percaya bahwa transformasi digital Indonesia hanya bisa berjalan optimal jika masyarakat di berbagai lapisan memiliki pemahaman yang memadai tentang dunia digital—terutama tentang risiko dan cara melindungi diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *